Wakil Wali Kota Mataram Tekankan Pentingnya Agent of Change dalam Pengendalian Inflasi Daerah

Wakil Wali Kota Mataram Tekankan Pentingnya Agent of Change dalam Pengendalian Inflasi Daerah

15 Oct 2025 3 menit baca Diupdate 15 Oct 2025 admin admin

Wakil Wali Kota Mataram Tekankan Pentingnya Agent of Change dalam Pengendalian Inflasi Daerah

 

Mataram,- Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman, menegaskan pentingnya kehadiran agent of change atau penggerak perubahan di masyarakat dalam mendukung upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjaga kestabilan harga dan memperkuat kemandirian ekonomi warga.

 

“Pengendalian inflasi bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat,” tegas TGH Mujiburrahman saat membuka kegiatan Capacity Building TPID Kota Mataram di Hotel Prime Park, Rabu (15/10/2025).

 

Menurutnya, pemberdayaan masyarakat memiliki peran penting dalam menekan laju inflasi melalui peningkatan kemandirian ekonomi, stabilisasi harga, serta perlindungan daya beli masyarakat.

 

Lebih lanjut, Wakil Wali Kota menjelaskan bahwa masyarakat dapat berkontribusi langsung dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam tanaman hortikultura. Langkah sederhana ini, katanya, dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan pasar dan menjadi penyangga kebutuhan rumah tangga saat harga omoditas mengalami kenaikan.

 

“TPID Kota Mataram perlu memiliki agent of change, yakni sosok atau kelompok yang mampu menjadi penggerak di tengah masyarakat. Kelompok Wanita Tani (KWT) yang mandiri dan berprestasi bisa menjadi contoh nyata, menularkan semangat serta pengetahuan mereka kepada lingkungan sekitar,” ujar TGH Mujiburrahman.

 

Kegiatan Capacity Building ini dirancang untuk memperkuat kapasitas anggota TPID dan unsur terkait, termasuk kecamatan, kelurahan, serta masyarakat, khususnya anggota KWT dan para pemenang Lomba Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Selain memperkuat koordinasi, kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Kota Mataram — langkah konkret dalam menekan inflasi melalui ketahanan pangan lokal.

 

Wakil Wali Kota pun mengajak seluruh peserta agar aktif mengikuti kegiatan dengan penuh komitmen. “Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai wadah memperkuat sinergi, meningkatkan kapasitas, dan menumbuhkan semangat kebersamaan demi kestabilan inflasi dan kesejahteraan masyarakat Kota Mataram,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Analis Junior Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTB, Faudarita Umaida Ulfa, memaparkan bahwa inflasi Provinsi NTB pada September 2025 tercatat sebesar 0,22% (month to month), meningkat dibanding bulan sebelumnya yang mengalami deflasi -0,41%. “Kota Mataram menjadi kota dengan inflasi tertinggi di NTB, yakni 0,39%, dengan penyumbang utama berasal dari daging ayam ras, pisang, dan daging sapi akibat meningkatnya permintaan selama perayaan Maulid Nabi,” ungkapnya.

 

Faudarita menambahkan, meski panen raya komoditas hortikultura seperti cabai dan bawang membantu menahan tekanan inflasi, peningkatan permintaan pangan pada periode keagamaan tetap memberi pengaruh signifikan terhadap harga.

 

Karena itu, menurutnya, strategi pengendalian inflasi perlu dilaksanakan secara berimbang antara langkah jangka pendek dan jangka panjang.

 

Upaya jangka pendek yang direkomendasikan meliputi pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM), optimalisasi data pasokan antarwilayah, serta penguatan komunikasi harga untuk menekan disparitas pasar. Adapun strategi jangka panjang difokuskan pada peningkatan produktivitas melalui penggunaan bibit unggul dan teknologi pertanian efisien.

 

“Kota Mataram menjadi daerah dengan penyelenggaraan OPM terbanyak. Dengan adanya Kopling (Kolaborasi Operasi Pasar Keliling) hasil kerja sama Pemprov NTB dan Pemkot Mataram, kegiatan ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat lebih luas sekaligus memperkuat pemasaran hasil tani lokal secara langsung dari petani,” jelas Faudarita.

 

Selain dari Bank Indonesia, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Perum Bulog NTB, Rizal P. Sukmaadijaya, dan Asisten II Setda Kota Mataram, H. Miftahurrahman. Capacity Building TPID Kota Mataram akan berlangsung selama dua hari, 15–16 Oktober 2025, dan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Kelompok Orong Balak di Desa Kerongkong, Lombok Timur — kawasan yang dikenal sebagai Champion Cabai Nasional.

 

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Mataram berharap dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor, menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ketahanan pangan, serta mewujudkan stabilitas ekonomi daerah yang tangguh dan berkelanjutan.(TK-Diskominfo)

avatar
Penulis
admin
Diterbitkan 9 jam yang lalu