Perayaan Maulid, Wujud Cinta kepada Nabi Muhammad SAW

Perayaan Maulid, Wujud Cinta kepada Nabi Muhammad SAW

14 Sep 2025 3 menit baca Diupdate 14 Sep 2025 admin admin

Perayaan Maulid, Wujud Cinta kepada Nabi Muhammad SAW

 

Mataram – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan wujud cinta umat kepada Rasulullah. Selain itu, perayaan Maulid juga memiliki tujuan utama untuk membangkitkan semangat dalam mengamalkan pesan-pesan ajaran Nabi.

Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman, dalam uraian hikmah Maulid yang berlangsung di Masjid Baiturrahman, Lingkungan Moncok Karya, Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Minggu (14/09/2025).

 

“Di antara tujuan utama perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah bagaimana kita membangkitkan semangat untuk mengamalkan pesan-pesan agama yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad SAW. Kita harus mampu membedakan mana yang hak dan mana yang batil,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, TGH Mujiburrahman menyampaikan lima pesan penting dari hadits Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman hidup agar umat dapat meraih surga Allah SWT.

Pertama, Takutlah kalian terhadap perkara-perkara yang diharamkan, maka kalian akan menjadi orang yang paling kuat dan bagus ibadahnya. Menurut Wakil Wali Kota, hal ini menunjukkan bahwa ibadah bukan hanya melaksanakan perintah, tetapi juga menjauhi larangan Allah SWT.

 

“Melaksanakan perintah itu lebih ringan dibandingkan menjauhi larangan. Amar makruf lebih mudah daripada nahi mungkar. Karena itu, mari kita tidak hanya menjalankan perintah seperti salat, puasa, dan membaca Al-Qur’an, tetapi juga menolak ajakan untuk melakukan perkara yang diharamkan, baik melalui lisan, perbuatan, maupun tulisan di media sosial,” ujarnya.

Kedua, Rida-lah kalian dengan rezeki yang telah diberikan oleh Allah, maka kalian akan menjadi orang yang paling kaya. “Kaya itu bukan karena banyaknya harta, tetapi karena hati yang merasa cukup dan puas. Sebaliknya, orang yang tidak pernah bersyukur akan selalu merasa kekurangan, meski hartanya melimpah,” jelasnya.

Ketiga, pesan Rasulullah adalah agar berbuat baik kepada tetangga. “Berbuat baiklah kepada tetangga-tetanggamu, maka kamu akan menjadi orang yang kuat imannya. Kekuatan iman tidak perlu dicari jauh-jauh, cukup dengan berbuat baik kepada tetangga. Sebaliknya, orang yang menyakiti atau tidak peduli kepada tetangganya berarti imannya belum kuat,” terang TGH Mujiburrahman.

Keempat, Cintailah orang lain sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri, maka kamu akan menjadi muslim sejati. Cinta dalam Islam bukan hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan. “Nabi pernah menegur seorang sahabat yang membakar rumah semut. Beliau bersabda bahwa tidak pantas seorang hamba menghukum dengan api, karena yang berhak Adalah pemilik api itu, yaitu Allah SWT,” ungkapnya.

 

Kelima, tidak berlebihan dalam tertawa. “Janganlah terlalu banyak tertawa, karena terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” TGH Mujiburrahman menekankan bahwa Islam tidak melarang tertawa, namun harus dalam batas kewajaran. “Tertawalah secukupnya, seperti sayuran yang diberi garam—cukup akan menambah rasa, tapi berlebihan justru merusak. Sebaiknya kita banyak merenung, mengingat dosa-dosa, dan memperbanyak taubat kepada Allah SWT,” pesannya.

Di akhir tausiyahnya, TGH Mujiburrahman mengajak masyarakat untuk mengamalkan pesan-pesan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. “Mari kita jalani hidup dengan penuh kesabaran, syukur, dan kebahagiaan. Mudah-mudahan kita semua dapat mengamalkannya, sehingga menjadi bekal menuju surga Allah SWT,” tutupnya.

 

 

avatar
Penulis
admin
Diterbitkan 7 jam yang lalu