High-Level Meeting Strategis TPID Kota Mataram: Sinergi Pengendalian Inflasi 2025
Mataram – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram menggelar High Level Meeting (HLM) strategis bertajuk “Sinergi dan Inovasi Pengendalian Inflasi 2025” di Ruang Kenari, Kantor Wali Kota Mataram, Selasa (9/9/2025). Pertemuan ini membahas evaluasi kinerja sekaligus rencana langkah ke depan dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok dan ketersediaan pangan. Target inflasi Kota Mataram diupayakan tetap terjaga di kisaran 2,5 persen.
“TPID Kota Mataram terus menjalankan strategi pengendalian inflasi nasional berbasis 4K, yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif. Strategi ini diwujudkan melalui berbagai program seperti Operasi Pasar, Gerakan Pangan Murah, Pasar Tani, hingga inovasi Kolaborasi Operasi Pasar Keliling (KOPling),” jelas Wakil Wali Kota Mataram, Mujiburrahman.
Ia menambahkan, sejak Januari 2025, KOPling yang melibatkan Bank Indonesia, Bulog, dan TPID Kota Mataram menjadi salah satu langkah penting untuk menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia NTB, Hario Kartiko Pamungkas, memaparkan kondisi inflasi terkini. Ia menyebutkan bahwa pada Agustus 2025 Provinsi NTB mengalami deflasi -0,41 persen, sementara Kota Mataram deflasi -0,1 persen. Meski demikian, sejumlah bahan pokok seperti cabai rawit, cabai merah, gula pasir, dan minyak goreng masih menunjukkan tren kenaikan harga di beberapa pasar tradisional.
“Alhamdulillah, inflasi di Kota Mataram masih terjaga. Tetapi dinamika harga bahan pokok, terutama cabai dan minyak goreng, perlu terus kita waspadai,” ujar Hario.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga, TPID bersama Dinas Pertanian, TP PKK, dan Dinas Pendidikan melaksanakan Gerakan Tanam Cabai dengan melibatkan masyarakat luas. Program ini diperkuat dengan monitoring rutin, pemetaan lokasi tanam, serta pengelolaan green house untuk menyesuaikan dengan kondisi cuaca yang menantang.
Selain itu, distribusi dan ketersediaan beras premium serta minyak goreng juga menjadi perhatian serius. Dinas Perdagangan diminta segera berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan Provinsi NTB, dan Satgas Pangan untuk mempercepat penanganan di lapangan agar masyarakat tidak terdampak fluktuasi harga.
Sinergi lintas sektor terus diperkuat melalui kerja sama dengan Bank Indonesia, BPS, Polresta Mataram, BMKG, dan Bulog. Kolaborasi ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan efektivitas strategi 4K.
High Level Meeting ini dihadiri pimpinan Bulog, Kepala BPS Kota Mataram, kepala OPD terkait, dan seluruh anggota TPID. Pertemuan tersebut mengukuhkan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas ekonomi demi kesejahteraan masyarakat Kota Mataram. (TK-Diskominfo)