Menteri Lingkungan Hidup Apresiasi TPST Modern Sandubaya Kota Mataram
Proses pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Modern Sandubaya, Kota Mataram, mendapat apresiasi dari Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, yang melakukan kunjungan kerja ke lokasi tersebut, Sabtu (11/10/2025). Kunjungan itu turut didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, H. L. Alwan Basri, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Irwansyah, serta Kepala Bidang (Kabid) Persampahan DLH, Vidi Partisan.
Dalam kunjungannya, Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan apresiasi atas pengelolaan sampah yang dinilai cukup baik di TPST Modern Sandubaya, Kota Mataram.
“Saya rasa setelah saya berkeliling di berbagai daerah di Indonesia, TPST di Kota Mataram ini termasuk salah satu yang bagus. Mudah-mudahan dapat terus dijaga dan dikelola dengan baik oleh Pak Sekda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, serta seluruh jajaran untuk melayani masyarakat,” ujarnya.
Saat ini, TPST Modern Sandubaya melayani pengelolaan sampah dari dua kecamatan, yakni Cakranegara dan Sandubaya, dengan kapasitas pengolahan mencapai 40–50 ton sampah per hari. Pemerintah Kota Mataram juga berencana membangun TPST baru di Kebon Talo, Kecamatan Ampenan, yang ditargetkan mampu mengolah hingga 120 ton sampah per hari.
Menteri Lingkungan Hidup menilai langkah tersebut sebagai upaya baik dalam memperkuat sistem pengelolaan sampah di Kota Mataram. Ia menyebut, dengan tambahan kapasitas tersebut, nantinya akan ada sekitar 160 ton sampah per hari yang dapat ditangani. Namun, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya solusi lanjutan untuk mengatasi sisa sampah yang belum tertangani secara optimal.
“Jadi ke depan, perlu disiapkan juga beberapa fasilitas tambahan untuk menyelesaikan sisa sampah di Kota Mataram. Pemerintah pusat tentu akan terus mendorong dan mendukung langkah-langkah tersebut, terutama bagi wilayah yang belum memiliki sarana pengolahan yang memadai,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan bahwa secara nasional hampir semua kabupaten dan kota di Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Pemerintah pusat telah memverifikasi tujuh wilayah yang akan dikembangkan menjadi waste to energy (pengelolaan sampah menjadi energi).
“Ada tujuh kawasan yang sudah kami verifikasi, yaitu Denpasar Raya, Yogyakarta Raya, Semarang Raya, Bekasi Raya, Tangerang Raya, Bogor Raya, dan Medan Raya. Mataram belum masuk dalam daftar tersebut, namun nanti akan kami lihat kembali bersama Gubernur NTB bagaimana kemungkinan untuk dikembangkan,” terangnya.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menambahkan, Jakarta dan Bandung saat ini belum termasuk dalam daftar tersebut karena masih menghadapi keterbatasan lahan dan sumber daya air.
Dengan kunjungan tersebut, diharapkan pengelolaan sampah di Kota Mataram dapat terus ditingkatkan, baik dari sisi infrastruktur maupun inovasi teknologi, agar mampu menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan kota yang bersih dan berkelanjutan.(TK-Diskominfo).