Workshop TPID Kota Mataram : Upaya Menekan Inflasi dengan Sinergi dan Koordinasi
Pemerintah Kota Mataram terus melakukan berbagai upaya untuk menekan laju inflasi di daerah, melalui inisiatif seperti Pasar Rakyat, Gerakan Pangan Murah, Pasar Tani, serta pembentukan Warung Pantau Tanggap Inflasi Menuju Target Aman (Pantasi Mentaram) yang menyediakan komoditas dengan harga di bawah pasar. Selain itu, upaya lain yang dilakukan termasuk pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari, Gerakan Tanam Cabai, perbaikan irigasi, hingga distribusi beras SPHP oleh Bulog.
Sejalan dengan langkah-langkah tersebut, Pemerintah Kota Mataram menggelar Workshop Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, L Alwan Basri dan berbagai pihak yang terlibat dalam pengendalian inflasi daerah, dengan fokus memperkuat sinergi dan koordinasi untuk menjaga stabilitas harga, yang berlangsung Senggigi Ballroom, Hotel Aston Inn, Kota Mataram, pada Rabu (25/09/2024).
Dalam sambutannya saat membuka acara, Pj Wali Kota Mataram, Tri Budiprayitno, menjelaskan bahwa inflasi di Kota Mataram saat ini tidak terlepas dari berbagai dinamika, termasuk pengaruh geopolitik yang menyebabkan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS. Hal ini berdampak pada kenaikan harga komoditas impor seperti jagung dan beras medium, terutama saat kebutuhan masyarakat meningkat pada hari-hari besar.
"Selain itu, Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Ramadhan, Idul Fitri, Nyepi, Galungan, Kuningan, Idul Adha, Natal, serta event internasional seperti MotoGP juga berkontribusi terhadap peningkatan kebutuhan komoditas pangan, barang, dan jasa. Apalagi saat ini memasuki Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang juga memicu pergerakan harga”. Jelas Pj Wali Kota.
Pj Wali Kota Mataram menambahkan bahwa sasaran inflasi nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dalam Peraturan Nomor 101 Tahun 2017 sebesar 2,5 ± 1 persen. Kota Mataram masih berada dalam batas tersebut, dengan inflasi year on year pada Agustus 2024 tercatat sebesar 2,45 persen.
"Insyaallah, inflasi Kota Mataram tetap terkendali, dan seringkali harga-harga di Kota Mataram menjadi acuan bagi daerah lain di Provinsi NTB”. Tegas Tri Budiprayitno.
Pj Wali Kota Mataram juga menekankan pentingnya Workshop TPID Kota Mataram ini sebagai ajang untuk memperkuat koordinasi antara pihak-pihak terkait, dalam upaya menjaga stabilitas inflasi di Kota Mataram.
"Harapan saya, dengan konsistensi dalam melaksanakan strategi pengendalian inflasi, maka inflasi di Kota Mataram dapat tetap stabil. Pengendalian inflasi adalah tanggung jawab bersama, dan setiap OPD harus melaksanakan tugasnya sesuai tupoksi masing-masing”. Pungkas Pj Wali Kota Mataram, Tri Budiprayitno
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Mataram, Luh Putu Sari Savitri, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan utama workshop ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anggota TPID dalam mengatasi inflasi di daerah. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menyamakan persepsi antar perangkat daerah dalam tim TPID serta meningkatkan kesadaran kelompok masyarakat seperti kelompok tani dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) akan peran penting mereka dalam pengendalian inflasi.
Narasumber dalam kegiatan ini antara lain Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Mataram, Miftahurrahman, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB, Wirajaya Kusuma, serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achmad Fauzi. Acara diikuti oleh 50 peserta dari unsur anggota TPID Kota Mataram, kelompok tani, serta perwakilan pemenang Lomba P2L tingkat Kota Mataram.(TK-Diskominfo)