Diskominfo Mataram Gelar Bimbingan Teknis Incident Cyber Handling: Perkuat Kesiapan Hadapi Ancaman Siber
Seiring dengan semakin pesatnya transformasi digital, organisasi semakin bergantung pada sistem informasi. Saat ini Jumlah Sistem Elektronik milik Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, sejumlah 151, dimana trafik indikasi ancaman serangan mencapai 126 ribu percobaan serangan malware setiap harinya. Hal ini tentu tidak dapat dipandang sebelah mata karena merupakan ancaman besar bagi keberlangsungan layanan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Pemerintah Kota Mataram. Adanya sistem elektronik pada layanan birokrasi digital dapat memudahkan akses masyarakat pada layanan publik, juga mempercepat birokrasi pemerintahan.
Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, terdapat risiko keamanan siber yang mengintai. Serangan siber seperti peretasan, pencurian data, dan ransomware, bukan lagi ancaman yang abstrak, tetapi kenyataan yang sering terjadi. Jika tidak segera mengambil tindakan preventif dengan meningkatkan anggaran keamanan siber, maka berisiko mengalami kerugian finansial yang besar, kerusakan reputasi, dan gangguan terhadap operasional bisnis. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), I Nyoman Suwandiasa saat membuka Workshop Incident Cyber Handling, yang berlangsung di Ruang Rapat Bappeda Kota Mataram, pada Rabu (02/10/2024).
”Workshop ini sangat penting karena akan membekali kita dengan pengetahuan, strategi, dan keterampilan dalam menangani insiden siber secara efektif dan efisien. Saya yakin bahwa kolaborasi, koordinasi, dan kemampuan dalam merespons insiden siber adalah kunci keberhasilan kita dalam menjaga integritas dan keamanan sistem informasi yang kita miliki”. Ujar Nyoman Suwandiasa.
Lebih jauh, Kepala Diskominfo mengatakan Kota Mataram terpilih menjadi kota yang masuk pada skala prioritas 2024 BSSN, dalam pembentukan Computer Security Incident Response Team. Ppada tanggal 24 Juli 2024 lalu telah berhasil melewati tahap seleksi dan dilaunching oleh Badan Siber dan Sandi Negara bersama 32 kab/kota lainnya dengan sebutan MATARAMKOTA-CSIRT (Computer Security Incident Response Team).
“Tim MATARAMKOTA-CSIRT termasuk didalamnya yaitu agen CSIRT. Rekan-rekan tenaga TI, pranata komputer memiliki peran didalam tim besar tersebut. Sehingga harapan kami rekan-rekan sekalian setelah mengikuti bimbingan teknis Cyber Handling ini jauh lebih siap dalam menghadapi tantangan siber ke depan sehingga kita semua dapat berkolaborasi untuk sama menjaga keberlangsungan sistem pemerintahan berbasis elektronik Pemkot Mataram”. Tegasnya.
Diakhir penyampaian, I Nyoman Suwandiasa mengatakan CSIRT merupakan tim atau kelompok yang bertanggung jawab untuk menangani insiden keamanan komputer, baik itu serangan siber, malware, atau ancaman lainnya terhadap sistem informasi dan jaringan organisasi. CSIRT biasanya bertugas dalam mendeteksi, menganalisis, merespons, dan melakukan mitigasi terhadap berbagai insiden keamanan yang mungkin terjadi.
“Saya berharap selama workshop ini, kita semua dapat berbagi pengalaman, berdiskusi, dan memperkaya wawasan mengenai metode terbaik dalam menangani insiden siber. Pastikan kita aktif dalam setiap sesi dan manfaatkan kesempatan ini untuk bertanya dan menggali lebih dalam mengenai praktik-praktik terbaik di bidang ini”. Tutup Kepala Diskominfo, I Nyoman Suwandiasa.
Workshop Incident Cyber Handling menghadirkan Fandi Aditya Putra, selaku Sandiman Ahli Pertama pada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sebagai narasumber. Kegiatan ini diikuti oleh 13 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Mataram, akan berlangsung mulai tanggal 2 sampai 4 Oktober 2024.(TK-Diskominfo)